M E N Y E S A L
MENYEKUTUKAN ALLAH
(BERBUAT SYIRIK)
Kesibukkan di dunia sangatlah melalaikan, _manusia dan jin yang diciptakan Allah S.W.T. untuk beribadah kepada-Nya_ (QS. Az Zariat 51: 56), banyak menjadi _orang yang menyekutukan-Nya,_ menyimpang dari petunjuk Allah dan Rasul-Nya, serta tidak memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Nya. Di _hari akhir kemudian menyesal,_ sebagaimana tersebut dalam QS. Al-Kahf 18: Ayat 42:
يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُشْرِكْ بِرَبِّيْۤ اَحَدًا
"Betapa sekiranya dahulu aku tidak menyekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun."
Mengapa ia menyesal menyekutu- kan Allah?
1. Menjadikan orang-orang alim sebagai Tuhan.
QS. At-Taubah 9: Ayat 31:
اِتَّخَذُوْۤا اَحْبَا رَهُمْ وَرُهْبَا نَهُمْ اَرْبَا بًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَا لْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ ۚ وَمَاۤ اُمِرُوْۤا اِلَّا لِيَـعْبُدُوْۤا اِلٰهًا وَّا حِدًا ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
_"Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan selain Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka persekutukan._
2. Berbuat dosa besar.
QS. An-Nisa' 4: Ayat 48:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَآءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدِ افْتَـرٰۤى اِثْمًا عَظِيْمًا
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar."
3. Berbuat zalim yang besar.
QS. Luqman 31: Ayat 13:
وَاِ ذْ قَا لَ لُقْمٰنُ لِا بْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِا للّٰهِ ۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَـظُلْمٌ عَظِيْمٌ
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar."
4. Dihapuskan amalan yang telah dikerjakan.
QS. Al-An'am 6: Ayat 88:
وَلَوْ اَشْرَكُوْا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَّا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ
“Sekiranya mereka menyekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan."
5. Kekal di dalam neraka, tidak ada penolong.
QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 72:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَا لُوْۤا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۗ وَقَا لَ الْمَسِيْحُ يٰبَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ ۗ اِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَـنَّةَ وَمَأْوٰٮهُ النَّا رُ ۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَا رٍ
"Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam." Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, "Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka.Dan tidak ada seorang penolong pun* bagi orang-orang zalim itu."
___________
_Dikutip dari:_
Kajian ba'da shalat Subuh oleh _Ustadz Yunus Yulianzam Lc., M.A.,_ Masjid An-Nur, PPS-221224. BDarmawan Bekasi 010225.